Mitos Kehamilan yang Harus Anda Tolak

Rabu, 27 Juni 2012

Kehamilan adalah karunia Allah dan nikmat tersendiri bagi wanita. Kebahagiaan yang tentunya sangat diidamkan oleh setiap keluarga, kehadiran si buah hati yang dinanti.

Saat seorang wanita hamil, biasanya akan banyak diberi nasihat oleh kerabat, keluarga, teman juga dari orang sekelilingnya, tentang pantangan dan keharusan selama masa kehamilan.

Walaupun maksud mereka adalah demi kebaikan, tetapi tidak semua dari nasihat kehamilan itu benar secara medis maupun ilmiah. Karena kebanyakan hanya berdasarkan mitos atau kepercayan turun-temurun yang jauh dari kenyataan.

Oleh karenanya bila anda hamil sebaiknya selalu menyampaikan informasi yang anda dapatkan kepada dokter atau referensi buku yang dapat dipercaya, sehingga anda mengetahui apa kebenarannya. Jangan hanya mengikuti sesuatu yang anda sendiri tidak mengetahui alasan dan kenyataannya.

Inilah beberapa fakta penangkis mitos seputar kehamilan:

1. Tidak boleh memotong atau menjahit baju.

Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek radiasi atau faktor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

2. Minuman dari kacang kedelai (susu kacang) akan membuat kulit bayi berwarna putih.

Mitos: minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.

Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh faktor genetika ayah dan ibunya, bukan dari susu kedelai.

3. Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.

Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi lahir.

Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

4. Minum air es akan menyebabkan bayi besar.

Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.

Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

5. Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap.

Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.

Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa tak enak di perut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak kemerahan pada kulit.
...ingatlah untuk selalu mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya...
Banyak lagi mitos kehamilan lainnya yang terdapat dalam masyarakat kita. Ketika anda sedang hamil dan mendapatkan berbagai nasihat atau pantangan, ingatlah untuk selalu mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat bertanya kepada dokter anda untuk memastikannya sebelum anda hanya sekedar mengikutinya saja. [Ummu Faris/voa-islam.com]

sumber : http://www.voa-islam.com/muslimah/artikel/2010/03/01/3576/inilah-mitos-kehamilan-yang-harus-anda-tolak/

Tips Mengatasi Keram Perut Saat Hamil

Minggu, 24 Juni 2012

Tips Mengatasi Keram Perut Saat Hamil
wajar jika Anda mengalami keram perut pada awal kehamilan. Faktanya Anda bisa saja mengalami keram perut ringan selama masa kehamilan Anda.

Keram perut pada awal kehamilan disebabkan oleh uterus Anda menyesuaikan dengan janin yang ada di dalamnya, mulai dari sebesar buah jeruk sampai sebesar buah semangka. Hal ini akan direspon oleh tubuh Anda dengan rasa nyeri.

Di bawah ini akan dibahas 5 tips cara mengatasi keram perut pada awal kehamilan.


1. Relax

Anda harus menyadari bahwa keram perut pada awal kehamilan adalah wajar dan tidak perlu menjadi panik karenanya. Tentu saja Anda tidak akan menikmati rasa sakit karena keram perut, tapi Anda bisa menenangkan diri karena fakta di atas. Saat Anda tenang, Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan berikutnya.

2. Informasikan kepada dokter

Keterbukaan akan apapun yang terjadi pada Anda dan janin Anda kepada dokter kandungan adalah hal yang penting. Pastikan di konsultasi berikunya, Anda menginformasikan kepada dokter bahwa Anda mengalami keram perut. Segala informasi ini akan memudahkan analisa dokter ketika terjadi gejala-gejala di hari kemudian.

3. Hindari stress

Uterus Anda membutuhkan aliran darah. Stress mengurangi darah mengalir ke dalam uterus. Rasa nyeri berasal dari suplai darah dan oksigen ke dalam uterus berkurang. Analoginya sama dengan himbauan dokter untuk menarik napas ketika proses melahirkan. Darah yang mengandung oksigen perlu untuk mengurangi rasa sakit

4. Identifikasi rasa sakit pada perut

Keram perut bisa berasal dari sakit perut. Pastikan Anda mengkonsumsi makanan ringan yang sehat tiap 3 jam sekali. Fluktuasi gula darah yang menyebabkan keram perut dapat dihindari dengan tips di atas. Karena posisi perut dan uterus yang berdekatan, sensasi keram pada perut sering disalah artikan sebagai keram pada uterus.

5. Konsumsi makanan sehat

Pastikan makanan yang Anda konsumsi sehat dan bergizi, termasuk (namun tidak terbatas) di dalamnya adalah: sayur mayur, buah berserat, makanan rendah garam, telur, dan susu. Garam dapat memperparah keram dan Anda
dianjurkan untuk konsumsi pisang dan apel.

Walaupun pada saat hamil Anda tidak mungkin datang bulan, tapi wajar untuk mengalami keram pada saat Anda biasanya datang bulan.

source : http://kehamilanpertama.com/5-tips-mengatasi-keram-perut-pada-masa-kehamilan/

Tips Mengurangi Pegal Saat Hamil

Saat kehamilan merupakan saat-saat yang melelahkan bagi seorang ibu, ada banyak keluhan yang muncul antara lain cepat lelah, susah tidur, emosi yang susah dikontrol dan sebagainya. Ibu hamil sering juga mengalami rasa pegal yang sangat menggangggu.

Misalnya, terlalu lama duduk. Atau ibu hamil yang tetep bekerja atau juga ibu hamil yang tetap mengerjakan tugas sehari-hari karena tidak punya pembantu di rumah. (Yang tinggal di LN pasti merasakan bagaimana hidup berkeluarga tanpa bantuan seorang pembantu).

Nah jika ibu hamil terlalu cape, otot-otot tubuh biasanya langsung tegang, serta punggung atau bagian bawah pinggang terasa nyeri.

Bagaimana cara mengatasi pegal-pegal pada ibu hamil?
Nah untuk mengurangi rasa pegal, ibu bisa melakukan tiga gerakan berikut:


1.Peregangan bahu
Tujuan: Membuat rileks otot-otot bahu, lengan, leher, dan punggung Anda.

Yang bisa Anda lakukan:
Duduk tegak dengan telapak kaki menempel rata di lantai. Secara perlahan angkat tangan kanan Anda.
Tekuk siku. Jatuhkan tangan ke belakang (telapak tangan menghadap punggung), serta tarik siku ke bawah dengan tangan kiri Anda.
Tahan posisi selama 20 detik. Ulangi gerakan dengan tangan yang lain.

2.Memiringkan dan memutar kepala dan leher

Tujuan: Menjaga otot-otot leher dan bahu tetap lentur bisa mencegah terjadinya ketegangan otot tubuh bagian atas.

Yang bisa Anda lakukan:
Duduk tegak, dengan bahu rileks dan kepala menghadap lurus ke depan. Secara perlahan, miringkan kepala ke kanan, sampai telinga kanan hampir menempel bahu.
Kembali ke tengah, lalu miringkan kepala ke kiri.
Ulangi gerakan ini sebanyak lima kali.
Sebagai alternatif, duduk tegak dengan bahu rileks. Secara perlahan, putar kepala ke kanan, kembali ke tengah, dan perlahan-lahan putar lagi ke kiri.
Ulangi gerakan sampai lima kali. Kedua gerakan ini bisa dilakukan secara bergantian.

3.Menggerakkan kaki dan pergelangan kaki

Tujuan: Memperlancar sirkulasi darah, mencegah terjadinya kram otot, serta mengencangkan otot-otot betis dan paha.

Yang bisa Anda lakukan:
Duduk santai dengan punggung tersangga dengan baik. Angkat kaki kanan, dan mulailah ’menggambar’ huruf alfabet di udara. Jaga agar kaki kiri tidak bergerak ya.
Ganti dengan kaki kiri. Ulangi seluruh gerakan sebanyak dua kali lagi.